Olahraga Gulat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan
Gambar olahraga Gulat |
Materi cabang olahraga gulat yang meliputi pengertian, sejarah, teknik dasar, peraturan, ukuran lapangan gulat, dan gaya yang dipertandingkan dengan kelasnya. Pertama, kita akan mengetahui pengertian gulat.
Cabang olahraga Gulat adalah kontak fisik antara dua orang, di mana salah seorang pegulat harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh mereka. Teknik fisik yang ditunjukkan dalam gulat adalah joint lock, clinch fighting, grappling hold, dan leverage. Teknik ini dapat menyebabkan luka yang serius.
Banyak gaya gulat yang diketahui dunia dan mempunyai sejarah yang panjang, dan olahraga gulat sudah menjadi olahraga olimpik lebih dari 100 tahun. Hingga sekarang olahraga ini masih dikembangkan agar lebih sempurna.
Pengertian Gulat
Olahraga gulat merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) beladiri yang saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh terutamanya lengan dan kaki untuk menyerang lawan ataupun bertahan.
Ada dua kategori dalam pertandingan olahraga gulat, yaitu Free Style (gaya bebas) dan Greco Roman (gaya greco).
Gulat gaya bebas menurut Erawan (2008:53) merupakan gaya gulat yang membebaskan pegulat untuk menangkap kaki dan penggunaan kaki secara aktif untuk melakukan setiap gerakan.
Sedangkan gaya romawi menurut Erawan (2008:39) mempunyai pengertian "seorang pegulat dilarang keras menangkap lawan dibawah garis pinggang atau menggaet kaki lawan atau menggunakan kaki secara aktif untuk melakukan setiap gerakan".
Sejarah Gulat
Sejarah gulat yang dapat ditelusuri sudah ada sejak 15 ribu tahun yang lalu melalui gambar di sebuah gua di Perancis. Sebuah relief yang terdapat dalam mitologi bangsa Babilonia dan Mesir menunjukkan aktivitas dan teknik-teknik para pegulat.
Dalam tradisi barat, referensi pertandingan gulat ditemukan dalam epik Gilgames bangsa Babilonia. Dalam dokumen bangsa Babilonia diceritakan kemenangan seorang pahlawan yang menumpas kejahatan dengan mempraktekkan teknik gulat untuk mengalahkan musuhnya.
Di zaman Mesir Kuno, pertarungan gulat dilakukan untuk menunjukan kecakapan fisik dan kemampuan militer para tentara dan bangsawan. Wolfgang Decker berpendapat bahwa gulat digunakan sebagai bentuk pelatihan bagi tentara.
Dalam sejarah Yunani Kuno, gulat sudah dikenal dengan gulat kompetisi, gulat menjadi olahraga bangsa Yunani. Bahkan gulat yang dikembangkan bangsa Romawi Kuno banyak meminjam teknik gulat Yunani.
Vases menggambarkan angka-angka dari Mitologi Yunani, terutama Heracles dan Theseus (penemu gulat ilmiah). Gambar pegulat pun muncul dalam koin Aspendosm Syracuse, dan Alexandria dan sejumlah pertandingan gulat dapat ditemukan dalam tulisan Humer, Statius, dan Quintus dari Smirna. Bahkan Plato (seorang filsuf terkenal) pernah diceritakan mengikuti kompetisi dalam kejuaraan yang diadakan di Delphi dan Nema.
Teknik Olahraga Gulat
Berikut ini adalah beberapa contoh teknik yang ada dalam olahraga gulat. Teknik-teknik di bawah ini merupakan teknik yang sering digunakan dalam pertandingan dan perlu dilatih dalam latihan teknik yaitu:
1. Tarikan
Pada posisi berhadapan, penyerang menarik tangan atau kepala lawan yang bertujuan untuk menghilangkan keseimbangan dan konsentrasi lawan. Dilanjutkan menguasai lawan dengan cara berputar badan ke samping atau belakang badan lawan dan dilanjutkan dengan melakukan teknik selanjutnya, seperti teknik angkatan dan teknik kayang.
Apabila pegulat berhasil menguasai lawan maka akan mendapatkan 2 poin, apabila langsung melakukan teknik angkatan atau bantingan maka poin yang akan didapatkan adalah 3 poin.
2. Dorongan
Teknik gulat yang kedua adalah dorongan. Penyerang berusaha menguasai lawan dengan kuncian, kemudian mendorongnya hingga lawan terjatuh ke matras. Dilanjutkan dengan menekannya hingga lawan tidak dapat bergerak.
Poin yang akan dihasilkan pegulat apabila berhasil melakukan dorongan yaitu 2 poin, tetapi apabila berhasil mendorong dan menahan lawannya hingga tidak dapat bergerak maka pegulat tersebut akan memperoleh kemenangan dengan bantingan (touchje).
3. Bantingan
Gerakan bantingan menyerang lawan, baik tubuh atas, bawah, maupun keduanya. Teknik bantingan dalam gulat terdiri dari bantingan pinggang, bantingan kepala, dan bantingan lengan. Apabila pegulat dapat melakukan bantingan secara sempurna maka poin yang didapatkan yaitu 3 poin, tetapi apabila bantingan yang dilakukan tidak sempurna maka hanya mendapatkan 2 poin.
Sedangkan pegulat yang dapat melakukan bantingan lalu dilanjutkan dengan mengunci lawan maka pegulat tersebut memperoleh kemenangan dengan bantingan (touchje).
4. Gulungan
Gulungan merupakan teknik yang dilakukan oleh pegulat dimana kedua pegulat berada pada posisi bawah, adapun teknik gulungan itu sendiri terdiri dari gulungan pinggang, gulungan kepala, dan gulungan kaki. Pegulat yang dapat melakukan gulungan maka akan diberi 2 poin.
5. Kuncian
Pegulat yang menyerang dengan menggunakan teknik serangan dan lawan terjatuh pada saat diserang dalam keadaan posisi terlentang, maka pegulat menekan lawan atau mengunci pada saat lawan dalam keadaan terlentang dan pegulat tersebut dinyatakan menang dengan bantingan (touchje).
6. Blocking
Pegulat yang diserang berusaha untuk menahan serangan lawan dengan cara menekan punggung penyerang dan posisi kedua tangan berada di kanan kiri bahu penyerang. Lalu menekan hingga penyerang berlutut di matras.
Pegangan jangan dilepas tekan terus sambil berusaha untuk menyerang balik dengan memutar badan ke arah punggung penyerang. Bila berhasil melakukannya maka akan mendapatkan 2 poin.
7. Angkatan
Teknik angkatan dimulai dari penguasaan lawan terlebih dahulu. Dapat dilakukan dengan penguasaan dari depan seperti memegang pinggang, paha dan kaki, dapat pula dengan penguasaan di belakang dengan cara mengunci pinggang lawan.
Untuk teknik angkatan dibagi menjadi 3 yaitu teknik kayang, teknik angkatan pinggang dan teknik angkatan kaki. Semua teknik tersebut dapat dilakukan dalam posisi di bawah maupun di atas. Teknik angkatan kayang, zubless menghasilkan 5 poin. Sedangkan teknik lainnya menghasilkan 3 poin.
Peraturan Pertandingan Gulat
Sesuai dengan unsur, maka olahraga gulat dapat dibagi menjadi:
- Gulat Mini : 6 - 12 tahun
- Gulat Anak-anak : 13 -16 tahun
- Gulat Junior : 17 - 20 tahun
- Gulat Senior : > 20 tahun
Pegulat selamat bertanding harus memakai baju internasional (wrestlingsuit) sesuai dengan warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah.
Wasit berada diantara kedua pegulat di lingkaran tengah, satu tangan diluruskan ke depan, kemudian peluit dibunyikan dan lengan wasit ditarik kembali.
Pada waktu bertanding, bilamana kedua pegulat tinggal diam beberapa saat maka wasit akan berteriak open, agar daerah serangan dibuka untuk memberi kesempatan pada lawannya melakukan serangan. Setelah itu diharapkan kedua pegulat mengadakan kontak satu sama lain. Setelah kedua pegulat mengadakan kontak maka diharuskan adanya serangan salah satu pihak, kalau tidak maka wasit harus berteriak action.
Setiap wasit berteriak open, action, ataupun contact, pegulat harus mengikuti hal itu. Kalau pegulat tidak bereaksi maka wasit wajib menghentikan pertandingan dan memberikan peringatan kepada kedua pegulat itu.
Apabila hal ini terulang kembali, dengan persetujuan wasit atau pres met wajib memberikan suatu angka hukuman. Pemberian angka hukuman ini secara jelas dilakukan oleh wasit sehingga juri dan ketua pertandingan serta umum jelas melihatnya.
Matras atau Ukuran Lapangan Gulat
Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras atau ukuran lapangan gulat berukuran 12 x 12 meter sesuai dengan peraturan gulat internasional dari FILA yang sudah disahkan oleh PB. PGSI.
- Panjang: 12 m
- Lebar: 12 m
- Tebal: 5 - 7 cm
- Bagian dalam matras yang terletak dalam lingkaran merah disebut daerah pergulatan yang ukurannya 1 m.
- Lingkaran yang kedua atau yang berwarna kuning berukuran 5 m.
- Lingkaran yang ketiga atau yang berwarna merah berukuran 2 m.
- Sedangkan batas daerah pelindung luar berwarna biru berukuran 4 m.
- Dan sudut merah dan biru berukuran 1 m.
Gaya yang Dipertandingkan dan Kelasnya
Ada 2 macam gaya yang dipertandingan dalam olahraga gulat yaitu gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi yang masing-masing meliputi kelas-kelas:
- Kelas 48 kg
- Kelas 52 kg
- Kelas 57 kg
- Kelas 62 kg
- Kelas 68 kg
- Kelas 74 kg
- Kelas 82 kg
- Kelas 90 kg
- Kelas 100 kg
- Kelas 100 kg, + (over + 100 kg).
Demikianlah artikel tentang seni beladiri gulat mulai dari pengertian, sejarah, teknik-tekniknya, peraturan, ukuran matras/lapangan gulat dan gaya yang dipertandingkan dengan kelasnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
0 Response to "Olahraga Gulat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan"
Posting Komentar