Sejarah Renang di Indonesia Singkat dan Perkembangannya

Sejarah Singkat Renang di Indonesia dan Perkembangannya

Jelaskan secara singkat sejarah renang di Indonesia?  Cabang olahraga (cabor) renang telah ada sejak sebelum kemerdekaan, yaitu dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa itu, berenang digunakan untuk tujuan berperang, menangkap ikan, maupun untuk menjadi bajak laut. 

Armada perang Majapahit terkenal sebagai armada perang yang mampu mengarungi lautan dan samudera untuk menambah wilayah kekuasaan. Tanpa mempunyai kemampuan untuk berenang, mustahil untuk dilakukan.

Buktinya dapat ditemukan pada beberapa situs sejarah seperti relief candi yang menggambarkan kemampuan berenang. Juga pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau daerah sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang digunakan keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang.

Hal tersebut membuktikan bahwa renang di Indonesia telah ada, tetapi belum diketahui gaya renang yang digunakan pada saat itu.

Sejarah kolam renang di Indonesia. Banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 salah satunya adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat dimana kolam itu dibangun, yaitu Bandung, maka bisa dikatakan bahwa renang di Indonesia berawal dari Bandung.

Sejarah renang Indonesia sendiri yang tercatat adalah sejak berdirinya Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) pada 1917 saat Indonesia masih dijajah Belanda dan bernama Hindia Belanda.

Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu, perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan.

Pada tahun 1934, peloncat indah masing-masing yaitu Haasman dan Van de Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter dan menara.

Pada tahun 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Karena prestasinya itu, maka ia dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936.

Sejarah olahraga renang di Indonesia mulai mengalami perkembangan pada zaman penjajahan Jepang pada tahun 1943 - 1945. Pada saat itu pemerintah Jepang membuka semua kolam renang di nusantara untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk belajar berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar.

Olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.

Tanggal 20 Maret 1951 dunia renang Indonesia  berada di bawah pimpinan  Zwembond Voor Indonesia (ZBVSI). Kemudian,

Induk organisasi renang di Indonesia didirikan pada tanggal 21 Maret 1951 dengan nama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat dengan PBSI. Kongres pertamanya di Jakarta, berhasil mengukuhkan ketua pertama, yaitu Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

Indonesia sendiri terdaftar sebagai anggota Federasi Renang Internasional (FINA) dan International Olympic Committe (IOC) sejak tahun 1952.

Dengan semakin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952, Indonesia mengirim atlet-atlet renangnya ke arena Olimpiade di Helsinki, kemudian tahun berikutnya 1953 kembali Indonesia mengambil bagian dalam kejuaraan Youth Festival di Bukarest.

Pada tahun 1954 regu polo air di Indonesia dikirim guna mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina. Di tahun ini juga berlangsung kongres PBSI ke II yang diselenggarakan di Bandung dengan menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi.

Pada tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisah antara senior dan junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung juga kongres PBSI ke V, dimana pada saat itu disamping memilih kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Perubahan ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama yaitu PBSI. Selain cabor renang, singkatan ini juga digunakan oleh cabor bulutangkis.

Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat pada tahun 1962, berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian putera, sementara Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri.

Dalam kongres PRSI ke VI itu merubah kembali istilah Perserikatan. Sehingga sekarang PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. 

Pada tahun 1963, Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana pesertanya ada beberapa negara yang belum menjadi anggota FINA. Untuk menghindari kemungkinan skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA.

Pada tahun 1966, Indonesia kembali menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V di Bangkok.

Poin-poin penting yang dapat kita ambil dari sejarah singkat renang Indonesia di atas adalah sebagai berikut.
  • Renang di Indonesia berawal pada zaman Kejaraan Majapahit.
  • Kolam renang di Indonesia pertama kali didirikan pada zaman penjajahan Belanda yang salah satunya kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904.
  • Sejarah renang di Indonesia sendiri yang tercatat adalah sejak berdirinya Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) pada 1917.
  • Olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
  • Induk organisasi renang di Indonesia didirikan pada tanggal 21 Maret 1951 dengan nama  Persatuan Berenang Seluruh Indonesia.
  • Ketua pertama PBSI yaitu Prof. dr. Poerwo Soedarmo.
  • Tahun 1952 PBSI diterima menjadi anggota FINA dan IOC.
  • Tahun 1959 mengubah nama PBSI menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
  • Dalam kongres PRSI ke VI mengubah istilah Perserikatan menjadi Persatuan, sehingga sekarang bernama Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
  • Pada PON ke VI di Makassar mulai memperlombakan renang gaya kupu-kupu.

Demikianlah artikel tentang sejarah renang di Indonesia singkat lengkap dan perkembangannya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Renang di Indonesia Singkat dan Perkembangannya"

Posting Komentar